Deskripsi Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa Ditinjau dari Efikasi Diri dalam Setting Active Learning

Abstract

Rendahnya kemampuan komunikasi matematis baik lisan maupun non-lisan menjadi permasalahan yang mempengaruhi performa pada pembelajaran matematika baik di tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan juga pendidikan tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor internal pendorong motivasi untuk melakukan komunikasi matematis yang disebut efikasi diri dan juga proses pembelajaran yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa ditinjau dari efikasi diri dalam setting active learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek  penelitian berjumlah 20 mahasiswa yang dipilih secara acak dari kelompok mahasiswa yang mengambil mata kuliah Geomatri Analit Ruang. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrumen skala efikasi diri, lembar observasi, dan tes komunikasi matematis. Bentuk analisis data yang digunakan berupa analisis kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi metode. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Tidak ada mahasiswa yang berada pada kategori efikasi diri sangat tinggi; (2) dalam setting active learning, a) kemampuan komunikasi matematis lisan subjek dominan muncul pada aspek representing dan writting, b) mahasiswa dengan level efikasi diri tinggi memunculkan kemampuan komunikasi matematis lisan yang cenderung naik, c) mahasiswa dengan level efikasi diri sedang yang memunculkan kemampuan komunikasi matematis lisan stabil sebesar 14,28%, cenderung naik sebesar 14,28%, cenderung turun sebesar 42,88%, mengalami penurunan lalu naik sebesar 28,56%, d) mahasiswa dengan level efikasi diri rendah memunculkan kemampuan komunikasi lisan yang stabil sebesar 14,28%, cenderung turun sebesar 28,56%, mengalami kenaikan lalu menurun sebesar 42,88%, dan mengalami penurunan lalu naik sebesar 14,28%,  dan e) mahasiswa dengan level efikasi diri sangat rendah memunculkan kemampuan komunikasi matematis lisan yang cenderung turun sebesar 25%, cenderung naik lalu turun sebesar 50%, dan cenderung turun lalu naik sebesar 25% orang; (3) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis tulisan mahasiswa berada pada kategori sedang dengan indeks gain 0,31; (4) Mahasiswa pada level efikasi diri tinggi dan sedang mengalami peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan kategori rendah (indeks gain  < 0,3) sedangkan mahasiswa dengan level efikasi rendah dan sangat rendah mengalami peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan kategori sedang (indeks gain > 0,3).