Peningkatan Self Compassion dan Compassion for Other Skill melalui Konseling Spiritual, sebagai Strategi Meminimalisir Tingginya Angka Perceraian di Masa Pandemi
Keywords:
compassion for other skill, konseling spiritual, perceraian, self compassionAbstract
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertujuan untuk memberikan solusi dari permasalahan perceraian yang semakin tinggi di masa pandemi. Berdasarkan informasi, gugatan perceraian selama tahun 2020 di Lampung mencapai 14 ribu permohonan. Beberapa peneliti memprediksi, kasus perceraian yang terjadi akan terus meningkat hingga 10-25 persen sampai dengan akhir tahun 2021. Hal ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan tingkat Self Compassion dan Compassion for Other Skill pada pasangan suami istri yang mengakibatkan mereka gagal memperlakukan diri sendiri dan pasangannya dengan baik di masa-masa sulit. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat adalah pelatihan yang meliputi pemberian materi dan praktik layanan konseling dalam seting kelompok. Sasaran kegiatan adalah 32 orang konselor yang bertugas menangani kasus pasangan suami istri yang mengajukan permohonan perceraian di Bandar Lampung. Pelatihan Self Compassion dan Compassion for Other Skill dilakukan dengan pendekatan spiritual yang terdiri dari pengenalan kondisi Self Compassion, Compassion for Other, Role Playing, diskusi, praktik konseling, dan pengisian pre-post test. Pemahaman konsep Self Compassion, Compassion for Other Skill, dan pelaksanaan konseling spiritual ditandai dengan adanya peningkatan skor Pre Test dan Post Test pada klasifikasi tidak tahu dari 62,5% menjadi 0%; pada klasifikasi ragu-ragu dari 37,5% tetap 37,5%; dan pada klasifikasi tahu dari 0% menjadi 62, 5%.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.