Nuwo Abdimas

Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Lingkaran bagi Guru SMP untuk Meningkatkan Kemampuan Geometri Siswa

Agung Putra Wijaya — 2024-03-31

Teachers' understanding and skills in developing teaching materials are absolute requirements that teachers must have. In reality, the understanding and skills of junior high school mathematics teachers in South Lampung in developing teaching materials, especially geometry, are still low. This has implications for the low quality of learning which has an impact on students' low geometry abilities. One of the geometric materials is circles. The teacher views that circle material only contains a collection of formulas so that learning is mechanistic and dogmatic. Therefore, it is necessary to carry out training to improve the understanding and skills of junior high school mathematics teachers in South Lampung in developing circle teaching materials. This activity involved 26 junior high school mathematics teachers in South Lampung as participants. This training method takes the form of presenting material and workshops. Activities are carried out through presentation of material, discussion, group work and presentation of work results. Activity data is in the form of teacher understanding and skill scores in developing circle teaching materials obtained through pretest and posttest. Data analysis was carried out using descriptive statistics. The results of data analysis show that as many as 80% of teachers have initial understanding and skills that are not yet good. After attending the training, as many as 96.15% of teachers had relatively high levels of understanding and skills. Thus, this training is effective in increasing teachers' understanding and skills in developing circle teaching materials.

Pelatihan Pembuatan E-Assessment dalam Pembelajaran IPA untuk Melatih Kemampuan 4C bagi Guru IPA Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Dimas Permadi — 2024-04-02

Pembelajaran abad 21 menuntut siswa untuk memiliki keterampilan 4C, sejalan dengan itu pemerintah melalui kemendikbudristek memberikan arahan kepada sekolah untuk mulai menerapkan kurikulum merdeka belajar. Perubahan cepat dalam dunia pendidikan perlu diikuti oleh guru, guru harus selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Pelatihan e-asesmen berbasis 4C sebagai implementasi kurikulum merdeka belajar memberikan solusi untuk membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan terkait instrumen e-asesmen berbasis 4C. Metode yang digunakan untuk pelaksanaan pengabdian ini adalah model Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB), dengan metode pelaksanaan pemberian materi, diskusi dan umpan balik, praktik kelompok, dan kegiatan mandiri yang disertai pendampingan. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan, diperoleh simpulan bahwa pengetahuan dan pemahaman peserta terkait e-asesmen, instrumen asesmen 4C dan merdeka belajar mengalami peningkatan dengan skor n-gain 0,62 kategori sedang, dan n-gain tertinggi dengan skor 0,93 dengan kategori tinggi. Sehingga dimungkinkan peserta dapat menyusun e-asesmen untuk mengukur kemampuan 4C dalam pembelajaran kurikulum merdeka belajar di sekolah masing-masing.

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Video Youtube Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V SD Negeri 5 Metro Timur

Dayu Rika Perdana — 2024-06-22

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS peserta didik kelas V SD Negeri 5 Metro Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning berbantuan media video youtube terhadap hasil belajar IPS peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini berjumlah 45 orang dan sampel yang digunakan yaitu peserta didik kelas V A dan V B, sampling ditentukan dengan teknik sampling non probability sampling. Data dikumpulkan dengan teknik pretest, posttest ,observasi dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran problem based learning berbantuan media video youtube terhadap hasil belajar IPS kelas V SD Negeri 5 Metro Timur.

Pelatihan Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga dari Limbah Elektronik sebagai Penerapan Sustainable Development Goals (SDGS) dalam Kurikulum Merdeka bagi Guru di Bandarlampung

Kartini Herlina — 2024-04-01

Penelitian pengabdian kepada masyarakat ini mengeksplorasi implementasi kegiatan pelatihan pembuatan dan penggunaan alat peraga dari limbah elektronik sebagai upaya penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) pada Kurikulum Merdeka, terutama bagi guru fisika di Kota Bandarlampung. Fokus penelitian mencakup faktor-faktor pendukung, seperti kurangnya pengalaman guru dalam pembuatan alat peraga dari limbah elektronik, minimnya penerapan praktikum STEM dan SDGs, dan kerjasama yang positif dengan MGMP Fisika. Sementara itu, faktor penghambat melibatkan pembatasan waktu untuk pembuatan alat peraga dan jarak geografis peserta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif terhadap pemahaman dan keterampilan guru, yang tercermin dalam peningkatan hasil posttest dan partisipasi aktif peserta selama pelatihan. Meskipun dihadapkan pada tantangan jarak geografis, teknologi komunikasi modern berhasil dimanfaatkan untuk memfasilitasi koordinasi dan evaluasi hasil kerja peserta. Kesimpulan menegaskan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat semacam ini berperan penting dalam mengatasi kesenjangan penerapan SDGs dalam pembelajaran fisika, memperkuat peran guru sebagai agen perubahan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi untuk pengembangan kegiatan serupa di masa depan, memperkuat keterlibatan guru dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Guru SMK melalui Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi di Era Merdeka Belajar

Margaretha Karolina Sagala — 2024-06-26

Kualitas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mengajar belum secara optimal
berfokus pada pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan siswa dan mengikuti perkembangan
kondisi di era yang serba modern seperti sekarang ini. SMK sebagai lembaga pendidikan yang
menyediakan layanan sesuai dengan minat dan bakat siswa seharusnya mampu mengakomodasi
keberagaman perbedaan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa dengan dukungan oleh
pembelajaran yang berkualitas melalui guru yang berkualitas pula. Selain itu, dibutuhkan pula
improvisasi dalam peningkatan kualitas guru dengan rancangan pembelajaran yang disusun
sedemikian rupa sehingga pembelajaran yang efektif dapat tercipta, salah satunya adalah dengan
pembelajaran berdiferensiasi. Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan pembelajaran
berdiferensiasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar di
SMK. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi terobosan dari permasalahan yang ada di mana para
guru dapat meningkatkan pemahaman tentang pembuatan RPP yang berdiferensiasi dalam era
merdeka belajar. Metode yang digunakan untuk mendukung kegiatan ini adalah dengan
memberikan edukasi dan pendampingan terkait kegiatan belajar yang berdiferensiasi melalui
metode ceramah, workshop, dan diskusi.

Pelatihan Pembuatan E-Modul Tematik Kearifan Lokal Berbasis Pendidikan Multikultural bagi Kelompok Kerja Guru (KKG) Ki Hajar Dewantara Kecamatan Negara Batin

Sumargono — 2024-06-27

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa, sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi dan mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa jugadiharapkan lebih mudah memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah penyajian materi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Terkait dengan hal tersebut, maka perlu adanya media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa, sehingga suasana pembelajaran sejarah lebih nyaman dan menyenangkan. Disamping media dibutuhkan juga guru kreatif yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan komputer, maka penting dilakukan pelatihan pembuatan media pembelajaran e-modul tematik kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan guru-guru dapat menggunakan atau memanfaatkan media e-modul untuk pembuatan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran baik untuk guru maupun siswa. Berdasarkan permasalahan yang ada terkait dengan kebutuhan para guru-guru SD KKG Kecamatan Negara Batin maka perlu dilakukan sebuah pelatihan untuk guru-guru SD dalam pembuatan media e-modul tematik kearifan lokal berbasis pendidikan multikultural.

Optimalisasi Peran Guru sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka pada Satuan Pendidikan

Cheri Saputra — 2024-06-28

Guru sebagai pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang holistik. Oleh karenanya dengan diaksanakan pengabdian ini untuk memfasilitasi para guru yang ada agar memaksimalkan perannya sebagai pemimpin pembelajaran dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode ceramah dengan melakukan pendampingan langsung dan praktik kepada para guru yang ada di kota Bandar Lampung sebagai perwakilan. Adapun hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah dapta dilihat dari hasil pemberian soal pretest sebanyak 20 soal yang diberikan kepada peserta pengabdian yang dihadiri oleh 32 peserta, rata-rata hasil pretest peserta yakni 6,51 hal ini menunjukkan pemahaman guru mengenai guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam implementasi kurikulum merdeka masih rendah, Kemudian setelah dilakukan postest diperoleh rata-rata hasil yang diperoleh peserta pengabdian kepada masyarakat yakni 7,78 hal itu berarti menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman mengenai guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam implementasi kurikulum Merdeka.

Counseling Art Therapy sebagai Media untuk Meningkatkan Self-Awareness dalam Memahami Kemampuan Diri pada Remaja di LPKA Bandar Lampung

Diah Utaminingsih — 2024-06-29

Efektivitas counseling art therapy sebagai media untuk meningkatkan pemahaman diri pada remaja di LPKA Bandar Lampung. Setiap remaja mengalami perbedaan tingkat self-awareness yang dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan dan perkembangan individu. Self-awareness yang baik dapat membantu remaja dalam mengontrol dan mengevaluasi aspek emosional, perilaku, dan kognitif mereka. Art therapy dianggap sebagai metode yang dapat membantu remaja dalam mengeksplorasi permasalahan mereka dan menemukan gambaran yang lebih jelas terkait diri mereka. Penelitian ini menerapkan counseling art therapy sebagai sarana komunikasi yang memanfaatkan media seni untuk membantu remaja dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Pelatihan dilaksanakan di LPKA Bandar Lampung, dan hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat self-awareness peserta setelah mengikuti counseling art therapy. Dari hasil pre-test dan post-test, terlihat peningkatan persentase sebesar 50,23%, dengan rata-rata nilai pre-test peserta sebesar 53,00 dan rata-rata nilai post-test sebesar 78,67. Temuan ini mengindikasikan bahwa counseling art therapy efektif dalam meningkatkan self-awareness remaja di LPKA Bandar Lampung. Hasil ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang peran art therapy sebagai metode psikoterapi yang bermanfaat dalam konteks pembangunan diri remaja.

Pelatihan Penerapan Unggah-ungguh Bahasa Jawa di Panti Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang

Alfiah — 2024-07-23

Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu bagi sebagian besar pegawai dan penerima manfaat di lingkungan PGOT Mardi Utomo Semarang, sudah banyak ditinggalkan karena dianggap sulit. Bertolak dari kondisi tersebut, sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan di Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang bahwa setiap hari Kamis seluruh pegawai diharuskan berbahasa Jawa, memunculkan keprihatinan dan menumbuhkan inspirasi Kepala Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang untuk meningkatkan kemampuan para pegawai dan penenrima manfaat dalam berbahasa Jawa.. Berangkat dari komitmen tersebut, Kepala Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang Bersama Tim PKM Universitas PGRI Semarang yang diketuai Alfiah, S.Pd., M.Pd. bersepakat untuk memberikan solusinterkait keterbatasan dalam berbahasa Jawa dengan menyelenggarakan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo Semarang dalam menggunakan bahasa Jawa, khususnya penerapan unggah-ungguh bahasa Jawa. Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara luring dalam dua kali pertemuan dengan jumlah peserta 25 orang. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan para pegawai dan penerima manfaat dalam menggunakan bahasa Jawa. Materi yang akan disampaikan dalam pelatihan ini antara lain: 1) Eksistensi dan Fungsi Unggah-ungguh Bahasa Jawa; 2) Penerapan Unggah-ungguh Bahasa Jawa.