Pendirian Pojok Baca Saraswati untuk Mendukung Pembangunan Kampung Literasi

Abstract

The literacy rate in rural areas still lags behind that of urban regions. This condition is evident in Dusun VII of Rukti Harjo Village, Seputih Raman, Central Lampung. One of the indicators is the low level of community participation in reading books and accessing information independently. To support the development of Rukti Harjo Village as a literacy-oriented village, it is necessary to establish a reading corner as a facility to foster a reading culture. The establishment of reading corner aims to enhance community literacy and is carried out using the Participatory Action Research approach by involving all residents of Dusun VII as the main target. The activity consists of three stages: preparation, inauguration, and utilization of the reading corner. During the preparation stage, coordination was held with village officials, book donation drives were organized, and a nameplate and bookshelves were procured. The coordination process led to a mutual agreement to establish the reading corner under the name "Pojok Baca Saraswati," starting with a collection of 300 donated books. The inauguration stage was marked by the installation of the nameplate and a ribbon-cutting ceremony by the Village Head as a symbolic launch of the reading corner. Subsequently, the utilization stage includes joint reading activities, group discussions, and community empowerment programs based on literacy. All stages of the activity were conducted participatively with the involvement of local residents. The results of this initiative recommend improving facilities and book collections, as well as building networks and cross-sector collaborations to ensure the sustainability of the reading corner.

Tingkat melek huruf di wilayah pedesaan masih tertinggal di­banding­­kan dengan wilayah perkotaan. Kondisi ini terlihat di Dusun VII Kampung Rukti Harjo, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah. Salah satu indikatornya adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam membaca buku dan meng­akses informasi secara mandiri. Untuk mendukung pengembangan Kampung Rukti Harjo sebagai kampung lite­rasi, dibutuhkan sarana yang mampu menumbuhkan budaya baca, salah satunya melalui pendirian pojok baca. Pendirian pojok baca ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat, dan dilaksanakan menggunakan pen­dekatan Participatory Action Research dengan melibatkan seluruh warga Dusun VII sebagai sasaran kegiatan. Kegiatan ini dilaksana­kan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, peresmian, dan pemanfaatan pojok baca. Pada tahap per­siapan, dilakukan koor­dinasi dengan aparat kampung, peng­galangan donasi buku, dan pengadaan plang nama dan rak buku. Hasil koor­dinasi menghasilkan kesepakatan pen­dirian pojok baca dengan nama "Pojok Baca Saraswati", yang di­awali dengan koleksi awal sebanyak 300 eksemplar buku hasil donasi. Tahap peresmian ditandai dengan pemasangan plang nama dan pengguntingan pita oleh Kepala Kampung sebagai simbolisasi dimulainya operasional pojok baca. Selan­jut­nya, tahap pemanfaatan dilakukan melalui kegiatan mem­baca bersama, diskusi kelompok, dan pemberdayaan masyara­kat berbasis literasi. Seluruh tahapan kegiatan dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat setempat. Hasil kegiatan ini merekomendasikan perlunya peningkatan fasilitas dan koleksi bacaan, serta penguatan jejaring dan kolaborasi lintas sektor untuk keberlanjutan pojok baca.