Ideologi Matriarki Seni Tari Tradisional Ronggeng Bugis (Studi Kasus pada Sanggar Pringgading Cirebon)
Keywords:
ideologi matriarki, sanggar pringgading, tari ronggeng bugisAbstract
Proses pengembangan minat dan bakat seseorang dalam dunia pendidikan adalah hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah minat dan bakat di bidang tari. Namun, pada kenyataannya, tarian lebih identik dengan perempuan sehingga keadaan laki-laki yang menjadi minoritas dalam menekuni bidang tersebut memunculkan anggapan feminim yang dikaitkan dengan penggunaan tata rias ketika menari, ataupun seringnya berinteraksi dan bergaul dengan perempuan. Tari Ronggeng Bugis yang dibahas dalam penelitian ini dibawakan oleh laki – laki, yang tentunya menuai kontra pada awalnya. Adanya ideologi matriarki di tarian ini sangat berpengaruh terhadap penilaian masyarakat tehadap laki – laki menari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan teknik kualitatif. Hasil analisis dalam penelitian ini adalah pelaku seni atau seniman dalam Tari Roggeng Bugis banyak mempunyai peluang usaha, membuat lapangan pekerjaan bagi orang, dan juga ikut serta dalam melestarikan budaya Indonesia agar tidak punah.