http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/issue/feed Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat: Education, Language, and Arts (ELA) 2024-06-14T03:11:15+00:00 Rahmat Prayogi rahmat.prayogi91@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>Education, Language, and Arts</strong> <strong>(ELA)</strong> merupakan jurnal ilmiah yang menjadi wadah bagi akademisi dan praktisi dalam mempublikasikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan, bahasa, dan seni.</p> <p><strong>Education, Language, and Arts</strong> <strong>(ELA)</strong> diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. <strong>Education, Language, and Arts</strong> <strong>(ELA)</strong> terbit dua kali setahun yaitu Bulan April/Mei dan September/Oktober.</p> <p><img src="http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/public/site/images/ela/depan-ela-cf1e3b3851ceb8338ef94b88a6f097be.jpg" alt="" width="1080" height="1620" /></p> http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/524 Pelatihan Gamolan Di Desa Hanakau Jaya Kabupaten Lampung Utara 2024-05-01T14:31:38+00:00 Hasyimkan Hasyimkan hasyimkan.1971@fkip.unila.ac.id Riyan Hidayatullah riyan.hidayatullah@fkip.unila.ac.id Amelia Hani Saputri amelia.saputri@fkip.unila.ac.id Ayu Fiska Dewi Kusumawati ayu.fiska@fkip.unila.ac.id Reky Syahputra reki.syahputra@fkip.unila.ac.id <p>Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Binaan Unila ini adalah suatu program yang dirancang oleh perguruan tinggi Universitas Lampung dalam rangka membantu pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Tri Darma Perguruan Tinggi. Pada Pengabdian Unila terdapat skema Pengabdian Desa Binaan untuk memberikan akses Desa Hanakau Jaya Lampung Utara agar lebih maju dan berkembang juga lebih baik terutama pengetahuan tentang gamolan bagi para remaja, selain itu pemateri mendapatkan ilmu tambahan berupa tentang kebudayaan setempat dan dikembangkan untuk informasi kepada masyarakat setempat dan lainnya. Metode pelatihan gamolan menggunakan metode Ceramah oleh pelaksana untuk menjelaskan latar belakang gamolan, manfaat gamolan, bagian -bagian gamolan, dan cara bermain gamolan, serta dipraktekkan ke dalam lagu. &nbsp;Sasaran Pengabdian ini adalah siswa SMP Desa Hanakau Jaya Lampung Utara. Hasil yang diharapkan agar masyarakat Desa dapat mengerti, menghayati, melestarikan, mengembangkan, memainkan dan mempromosikan baik melalui pertunjukan dan media sosial sehingga orang banyak tau tentang gamolan dan desa Hanakau Jaya sebagai sentra budaya yang menarik orang untuk datang dan berwisata ke desa tersebut sehingga desa tersebut menjadi tujuan wisata budaya yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.</p> 2024-04-14T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Education, Language, and Art (ELA): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/546 Penjurian Pawai Budaya di Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah 2024-05-13T13:33:38+00:00 Afrizal Yudha Setiawan afrizal.yudha@fkip.unila.ac.id Nabilla Kurnia Adzan nabila.kurnia@fkip.unila.ac.id Dwiyana Habsary dwiyana.habsary@fkip.unila.ac.id <p>Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan kegiatan penjurian pawai budaya di Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan tersebut merupakan bentuk peringatan HUT RI ke 78, tahun 2023. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dengan kategori siswa SD, SMP, SMA dan kategori umum. Pawai budaya adalah kegiatan yang dapat meningkatkan hubungan interpersonal antar hubungan masyarakat. Hubungan tersebut seperti kreativitas, sportivitas, gotong-royong, rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kerjasama antar individu dalam kelompok masyarakat.Penjurian dalam kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan 3 orang juri yang memiliki kompetensi dalam melakukan penilaian. Penjurian pawai budaya dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu: 1) menyusun rubrik penilaian, rubrik penilaian disusun berdasarkan indikator untuk menilai kelompok pawai; 2) mendiskusikan rubrik penilaian dengan tim penilai; 3) melakukan penilaian pada saat kegiatan berlangsung; dan 4) membuat rekapitulasi nilai dan memutuskan juara atau pemenang.</p> 2024-05-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Education, Language, and Art (ELA): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/561 Cooking Class Untuk Melatih Bahasa dan Mengenalkan Budaya Prancis Bidang Kuliner pada Siswa SMK N 3 Bandarlampung 2024-05-18T09:23:22+00:00 Indah Nevira Trisna indah.nevira@gmail.com Endang Ikhtiarti endang.ikhtiarti@fkip.unila.ac.id Diana Rosita diana.rosita@fkip.unila.ac.id Setia Rini setia.rini@fkip.unila.ac.id <p><em>Cooking Class to Train Language and Introduce French Culture in the Culinary Field for Students of SMK N 3 Bandarlampung. </em><em>Culture and language have a very close relationship. In learning a language, it is also necessary to understand the culture of the speaking community. French is one of the dominant languages in the field of cooking (culinary) so this language is given to many institutions engaged in tourism and hospitality. SMKN 3 is one of the high schools that offers French as an elective subject. Based on interviews and existing research, it is known that the mastery of French in this school is still lacking, especially those related to hospitality such as the culinary field. Given the large amount of French vocabulary in this field, students especially those studying culinary need to master it. Cooking class is a learning method that can be applied especially for language learning. This method not only emphasizes cognitive mastery but also other aspects. In addition, the method of teaching language through cooking, which is rich in vocabulary in the culinary field, has also proven effective in improving vocabulary mastery and on the other hand fosters the ability to work together and motivation to learn because it is fun. Therefore, through the activity, it is expected that students' mastery of French can improve.</em></p> <p> </p> <p><em>Cooking Class </em>Untuk Melatih Bahasa dan Mengenalkan Budaya Prancis Bidang Kuliner Pada Siswa SMK N 3Bandarlampung. Budaya dan bahasa memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam mempelajari bahasa, diperlukan juga pemahaman budaya dari masyarakat penutur. Bahasa Prancis adalah salah satu bahasa yang dominan dalam bidang masak-memasak (kuliner) sehingga bahasa ini banyak diberikan pada lembaga yang bergerak pada bidang pariwisata dan perhotelan. SMKN 3 adalah salah satu sekolah menengah atas yang memberikan mata pelajaran bahasa Prancis sebagai mata pelajaran pilihan. Berdasarkan wawancara dan hasil penelitian yang ada, diketahui bahwa penguasaan bahasa Prancis di sekolah ini masih kurang terutama yang terkait dengan perhotelan seperti bidang kuliner. Mengingat banyaknya kosakata bahasa Prancis dalam bidang ini, siswa khususnya yang mempelajari tata boga perlu menguasainya. <em>Cooking class</em> adalah metode pembelajaran yang dapat diterapkan khususnya untuk pembelajaran bahasa. Metode ini tidak hanya menekankan penguasaan kognitif tapi juga aspek yang lain. Selain itu, cara mengajarkan bahasa melalui memasak yang kaya dengan kosakata di bidang kuliner juga terbukti efektif untuk meningkatkan penguasaan kosakata dan di sisi lain menumbuhkan kememampuan bekerja sama dan motivasi belajar karena menyenangkan. Oleh karena itu, melalui kegiatan diharapkan penguasaan bahasa Prancis siswa dapat meningkat.</p> 2024-05-19T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Education, Language, and Art (ELA): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/562 Manajemen Digital Marketing: Membekali Kepala Sekolah dalam Menghadapi Tantangan Era Digital 4.0 2024-05-19T13:27:59+00:00 Irfan Fatkhurohman irfan.fatkhurohman@ump.ac.id Wildan Aji Saputra wildan.saputra@ump.ac.id <p><em>Management Digital 4.0 brings a number of unique challenges for school principals. It is no longer just about ensuring operational efficiencies, but also about building a responsive and digitally connected learning community. Technological developments are becoming commonplace and have great influence on society. The digital era 4.0 has a real One example is in the field of education.&nbsp;&nbsp; As a result, it requires leadership that can adapt and capitalize on the development of this technology. At the school level, a principal is one of the most important components in driving the important component in moving the wheels of education at school. Therefore, a principalneeds to strategize in the face of changes in this Industrial Revolution 4.0. Article This article concludes that the challenges and opportunities in the era of digital transformation must be faced and filled by competitive leaders in the transformation era must absolutely be faced and filled by competitive leaders in the digital era. the digital era, especially today's school principals are required to transform in the era of the Industrial Revolution 4.0.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Manajemen Digital 4.0 membawa sejumlah tantangan unik bagi kepala sekolah. Ini tidak lagi hanya tentang memastikan efisiensi operasional, tetapi juga tentang membangun komunitas pembelajaran yang responsif dan terhubung secara digital. Perkembangan teknologi menjadi sesuatu yang umum dan memiliki pengaruh besar pada masyarakat. Era digital 4.0 memiliki pengaruh yang nyata pada kehidupan manusia salah satu contohnya adalah dalam bidang pendidikan. Akibatnya, dibutuhkan&nbsp; kepemimpinan&nbsp; yang&nbsp; dapat&nbsp; beradaptasi&nbsp;&nbsp; dan&nbsp;&nbsp; memanfaatkan&nbsp;&nbsp; dari perkembangan teknologi ini. Dalam tingkat sekolah, seorang kepala sekolah menjadi salah satu komponen penting dalam&nbsp; menggerakan&nbsp; roda&nbsp; Pendidikan&nbsp; di&nbsp; sekolahan.&nbsp; Oleh karena itu, seorang kepala sekolah perlu menyusun strategi dalam menghadapi perubahan Revolusi Industri 4.0 ini. Artikel ini menghasilkan kesimpulan bahwa tantangan dan peluang di era transformasi digital mutlak harus dihadapi dan diisi oleh para pemimpin yang kompetitifdi era digital, khususnya kepala sekolah hari ini adalah harus melakukan transformasi di era Revolusi Industri 4.0.</p> 2024-06-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Education, Language, and Art (ELA): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/580 PENGEMBANGAN MODUL DAN LKPD BAGI GURU-GURU SD/SMP/SMA SEDERAJAT DI KABUPATEN PRINGSEWU 2024-06-02T14:21:52+00:00 Siti Samhati siti.samhati@fkip.unila.ac.id Muhammad Fuad muhammad.fuad@fkip.unila.ac.id Mulyanto Widodo mulyanto.widodo@fkip.unila.ac.id Sumarti Sumarti sumarti.1970@fkip.unila.ac.id Iraliya Ningsih iraliya.ningsih@student.unila.ac.id Shalsa Amarasuli shalsa.amarasuli@student.unila.ac.id <p>Pelatihan ini akan menerapkan model penemuan atau <em>discovery learning</em> dan <em>problem based learning</em>, yakni seluruh peserta secara aktif menciptakan modul dan LKPD berdasarkan kriteria penyusunan modul dan LKPD yang sesuai dengan kriteria bahan ajar kurikulum merdeka. Metode penelitian yang digunakan dalam pelatihan ini yakni menggunakan metode tanya jawab, diskusi, demonstrasi, serta penyelesaian masalah berupa dalam bentuk pemberian penugasan. Tempat dilaksanakannya penelitian ini yakni di aula gedung SMK K.H. Ghalib Pringsewu. Jumlah peserta pelatihan ini ditargetkan sebanyak 30 orang yang terdiri atas guru dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Keberhasilan dari proses pelatihan ini dapat diukur dari proses dan hasil pelatihan. Indikator keberhasilan meliputi, kerjasama, tanggung jawab, kreativitas, keaktifan, yang dinilai melalui pengamatan maupun observasi. Penilaian unjuk kerja dilakukan ketika peserta pelatihan secara berkelompok bergantian mempresentasikan hasil pembuatan lKPD dan Modul yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Adapun evaluasi terhadap hasil dari proses pelatihan diukur berdasarkan tingkat penguasaan materi pelatihan yang meliputi hasil penyelesaian pembuatan LKPD dan Modul yang sesuai dengan kriteria.</p> <p> </p> <p><em>This training will apply the discovery learning and problem based learning model, namely that all participants actively create modules and LKPD based on the criteria for preparing modules and LKPD that are in accordance with the criteria for independent curriculum teaching materials. The research method used in this training is question and answer methods, discussions, demonstrations, and problem solving in the form of giving assignments. The place where this research was carried out was in the hall of the K.H. Vocational School building. Ghalib Pringsewu. The number of participants in this training is targeted at 30 people consisting of teachers from elementary, middle and high school levels. The success of this training process can be measured from the training process and results. Indicators of success include cooperation, responsibility, creativity, activeness, which are assessed through observations and observation. Performance assessment is carried out when training participants in groups take turns presenting the results of making worksheet and modules that are in accordance with the independent curriculum. The evaluation of the results of the training process is measured based on the level of mastery of the training material which includes the results of completing the LKPD and Module creation in accordance with the criteria. </em></p> 2024-06-13T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Education, Language, and Art (ELA): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/581 PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN PENJAS BERBASIS KARAKTER BAGI GURU PENJAS DI KECAMATAN RAJA BASA KOTA BANDAR LAMPUNG 2024-06-02T14:36:07+00:00 Joan Siswoyo joan@fkip.unila.ac.id Lungit Wicaksono lungit.wicaksono@fkip.unila.ac.id Heru Sulistianta heru.sulistianta@fkip.unila.ac.id <p>Masalah yang akan dipecahkan pada PkM ini adalah: (1) Pengetahuan dan pemahaman para guru penjasorkes terhadap model pembelajaran penjasorkes yang berbasis karakter., (2) Perasaan dan tindakan yang berkarakter bagi murid di sekolah dasar melalui penerapan pembelajaran penjasorkes berbasis karakter oleh guru, (3) Kesadaran moral dan etika para murid dalam aktivitas yang dilakukan di sekolah dan di masyarakat. Metode yang digunakan adalah: (1) Materi yang pertama diberikan kepada mitra dengan memberikan materi kelas dengan memakai metode ceramah, (2) Terjadinya peningkatan pemahaman antara sebelum diberikan pelatihan dengan sesudah pelatihan, (3) Dan yang terakhir dilakukan diskusi yaitu melaksanakan diskusi pada penyampaian materi maupun praktik lapangan.. Hasil yang dicapai adalah (1) Kegiatan pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik, aman dan lancar, (2) mitra memiliki keterampilan untuk merancang dan menjahit aksesoris, (3) Model Pembelajaran penjasorkes berbasis karakter merupakan salah satu pilar yang harus dilakukan oleh guru-guru penjasorkes melalui RPP nya sehingga murid implementasinya kepada murid dapat terwujud, (4 Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru-guru penjasorkes khususunya di kecamatan Mariso, dan (5) Disarankan agar guru-guru lainnya dan juga kepala sekolah diberikan pelatihan tentang pengembangan karakter seperti ini juga.</p> <p> </p> <p><em>The problems that will be solved in this PkM are: (1) Physical education teachers' knowledge and understanding of the character-based physical education learning model, (2) Character-based feelings and actions for students in elementary schools through the implementation of character-based physical education learning by teachers, (3) Moral and ethical awareness students in activities carried out at school and in the community. The method used is: (1) The first material is given to partners by providing class material using the lecture method, (2) There is an increase in understanding between before the training is given and after the training, (3) And finally there is a discussion, namely carrying out a discussion on the delivery. material and field practice.. The results achieved are (1) This training activity can be carried out well, safely and smoothly, (2) partners have the skills to design and sew accessories, (3) The character- based physical education learning model is one of the pillars that must be carried out by Physical Education teachers through their RPP so that its implementation for students can be realized, (4 This activity is very useful for Physical Education teachers, especially in Mariso sub-district, and (5) It is recommended that other teachers and also school principals be given training about character development like this too.</em></p> 2024-06-14T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Education, Language, and Art (ELA): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/600 PELATIHAN TARI JAWA KREASI PADA SISWA SMP N 10 BANDAR LAMPUNG 2024-06-13T02:54:20+00:00 Dwi Tiya Juwita dwi.tya@fkip.unila.ac.id Susi Wendhaningsih susi.wendhaningsih@fkip.unila.ac.id Lora Gustia Ningsih loragusti.ningsih@fkip.unila.ac.id Ricky Warman Putra ricky.warman@fkip.unila.ac.id <p>Tari Kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dengan perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional kalsik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Tari yapong merupakan tarian yang awalnya berasal dari Jakarta yang dikembangkan geraknya oleh Bagong, sehingga tarian tersebut berkembang pesat dipalau Jawa. Pelatihan tari kreasi jawa pada siswa SMP N 10 Bandar Lampung merupakan upaya untuk membekali siswa agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menarikan gerak-gerak tari yapong. Adapun tahap pelaksanaan pelatihan ini memiliki urutan sebagai berikut: (1) Persiapan meliputi: Menyiapkan tape/speaker dan pemanasan (2) Pembukaan meliputi: Penyampaian materi tentang tari dan musik iringan (3) Penyampaian materi gerak tari, musik iringan dan presentasi secara kelompok. Pelatihan tari yang diberikan melalui tahap-tahap yaitu: tahap awal yaitu tahap hafalan gerak peserta mampu meperagakan gerak dengan hafalan gerak yang benar dan baik. Tahap kedua teknik gerak, peserta mampu memperagakan ragam gerak dengan teknik yang baik dan benar. Tahap yang terakhir yaitu pemberian iringan musik, peserta mampu memperagakan tari yapong dengan iringan musik.Peserta mampu mebuat pola lantai dan menampilkan tari yapong bersama dengan kelompok di depan peserta yang lain.</p> <p> </p> <p><em>Dance creations is a new form of dance movement that is assembled with a combination of traditional folk dance movements with traditional classic. This motion comes from one region or various regions in Indonesia. Yapong dance is a dance that originally came from Jakarta which was developed by Bagong, so that the dance developed rapidly in Java. Javanese creation dance training for students of SMP N 10 Bandar Lampung is an effort to equip students to have knowledge and skills in dancing yapong dance movements. The stages of implementing this training have the following sequence: (1) Preparation includes: Preparing tape/speakers and warming up (2) Opening includes: Delivery of material on dance and accompaniment music (3) Delivery of dance movement material, accompaniment music and group presentations. Dance training is provided through stages, namely: the initial stage, namely the stage of memorization of movements, participants are able to demonstrate movements with correct and good motion memorization. The second stage of movement techniques, participants are able to demonstrate a variety of movements with good and correct techniques. The last stage is giving musical accompaniment, participants are able to demonstrate yapong dance with musical accompaniment. Participants were able to make floor patterns and perform yapong dance together with the group in front of other participants.</em></p> 2024-06-14T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Education, Language, and Art (ELA): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/599 Pelatihan Kemampuan Berbahasa Lampung Melalui Metode Muhadharah di MTs Negeri 1 Bandar Lampung 2024-06-13T03:00:09+00:00 Ade Imelda Frimayanti ade.imelda@ecampus.ut.ac.id Farida Ariyani farida.ariyani@fkip.unila.ac.id Iing Sunarti iing.sunarti@fkip.unila.ac.id I Wayan Mustika iwayan.mustika@fkip.unila.ac.id <p><em>This community service is motivated by the low level of Lampung language skills of MTs Negeri 1 Bandar Lampung students. The specific target to be achieved from this community service is to improve Lampung language skills through the muhadharah method for students at MTs Negeri 1 Bandar Lampung. The methods used in this PKM are socialization, training, guidance, evaluation, and submission of program results. The results of the PKM show that the Lampung language skills training using the muhadharah method has achieved its goals and objectives, namely improving Lampung language skills in students at MTs Negeri 1 Bandar Lampung.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Pengabdian Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berbahasa Lampung siswa MTs Negeri 1 Bandar Lampung. target khusus yang akan dicapai dari pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan berbahasa Lampung melalui metode muhadharah pada siswa di MTs Negeri 1 Bandar Lampung. Metode yang dilakukan dalam PKM ini yaitu sosialisasi, pelatihan, bimbingan, evaluasi, dan penyerahan hasil program. Hasil PKM menunjukkan bahwa Pelatihan kemampuan berbahasa Lampung menggunakan metode <em>muhadharah </em>ini telah mencapai tujuan dan sasaran yaitu dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Lampung pada siswa di MTs Negeri 1 Bandar Lampung.</p> 2024-06-15T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat: Education, Language, and Arts (ELA) http://e-jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/603 Pelatihan Penyusunan Buku Ajar Digital Bahasa Prancis Level A1 Berbasis Kearifan Lokal bagi Guru-Guru Bahasa Prancis di Provinsi Lampung 2024-06-14T03:11:15+00:00 Diana Rosita diana.rosita@fkip.unila.ac.id Setia Rini setia.rini@fkip.unila.ac.id Endang Ikhtiarti endang.ikhtiarti@fkip.unila.ac.id Indah Nevira Trisna indah.nevira@gmail.com <p><em>Training on Preparing A1 Level French Digital Textbooks Based on Local Wisdom for French Teachers in Lampung Province. </em><em>The aim of this community service activity is to compile a French language textbook with a French teacher. The French language textbook is prepared on the theme of local wisdom in reading skills. The French books produced can be used for learning to read and understand French in high school in accordance with the implementation of the Merdeka Curriculum. The method used in this training is the discussion and collaboration method. In preparing digital French textbooks, participants first discuss the content of the textbooks that will be prepared by reviewing previously existing French textbooks, and determine local wisdom themes that can be used. carried out in French language skills at level A1 CECRL. The collaborative method is carried out between French teachers and service lecturers to produce French language textbooks that can not only be used in high schools, but also for the public at level A1 CECRL. The activity was held in September at 3 meetings, located at FKIP Lampung University. It is hoped that this activity will stimulate teachers to produce their own French language textbooks that suit the needs of the schools where they work, and can also be used by the public at the A1 CECRL level.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Pelatihan Penyusunan Buku Teks Digital Bahasa Prancis Tingkat A1 Berbasis Kearifan Lokal bagi Guru Bahasa Prancis di Provinsi Lampung. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menyusun buku ajar bahasa Perancis bersama guru bahasa Perancis. Buku teks bahasa Perancis disusun dengan tema kearifan lokal dalam keterampilan membaca. Buku-buku bahasa Perancis yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembelajaran membaca dan memahami bahasa Perancis di SMA sesuai dengan penerapan Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode diskusi dan kolaborasi. Dalam penyusunan buku teks bahasa Prancis digital, peserta terlebih dahulu mendiskusikan isi buku teks yang akan disusun dengan mereview buku teks bahasa Prancis yang sudah ada sebelumnya, dan menentukan tema kearifan lokal yang dapat digunakan. dilakukan pada keterampilan bahasa Perancis pada level A1 CECRL. Metode kolaboratif yang dilakukan antara guru bahasa Perancis dengan dosen pengabdi sehingga menghasilkan buku ajar bahasa Perancis yang tidak hanya dapat digunakan di SMA, namun juga dapat digunakan oleh umum pada level A1 CECRL. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September sebanyak 3 kali pertemuan, bertempat di FKIP Universitas Lampung. Kegiatan ini diharapkan dapat merangsang para guru untuk menghasilkan sendiri buku teks bahasa Perancis yang sesuai dengan kebutuhan sekolah tempat mereka bekerja, dan juga dapat digunakan oleh masyarakat pada tingkat A1 CECRL.</p> 2024-06-15T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat: Education, Language, and Arts (ELA)